Wednesday, January 05, 2011

ibu... (aku menyesal)

Kemarin lusa,
saya bertengkar dengan ibu saya.
Lebih tepatnya dimarahi.

Dimarahi dengan kata-kata yang menurut saya jahat.
Membuat saya menangis.

Malam itu juga saya pergi meninggalkan rumah,
menjemput adik saya.

Ketika bertemu dengan adik,
saya mengajaknya makan masakan Jepang <- saya memang selalu ingin masakan Jepang setiap kali merasa sedih,entah kenapa.

Tak lama kemudian,
saya bercerita pada adik tentang 'pertengkaran' saya dan Ibu.
Adik saya lalu menenangkan saya: "kasian kakak, mama 'jahat' yah"

Saya berkata:

"iya, jahat, tapi kakak juga kasian. Kakak bisa ngerti kenapa Mama ngomong begitu, kan emang kakak belum bekerja, belum menikah juga. tapi tetep aja kata-katanya itu bikin kakak nangis, kakak pokoknya gamau pulang  kalau Mama belum tidur!"

Adik saya lalu berkata:

"iya, Mama itu gak nyadar kalau marah-marahnya dia itu benar-benar nyakitin orang, dia abis marah-marah bisa aja terus ngomong: "dek, ayo makan!",
udah gitu kita selalu diam, kita selalu ngikutin maunya Mama. jadi dia gatau kalau itu salah".

Adik saya, lantas menjelaskan teori-teori psikologi dan berkata:
"kasian kakak, kakak ga pernah punya ibu secara psikologis, kakak cuma punya ibu biologis"

Jujur, baru kali itu, saya mendengar pandangan bahwa saya cuma punya ibu secara biologis.

Saya memang sering melihat bagaimana ibu-ibu lain memperlakukan anak-anaknya dengan cara yang berbeda dengan bagaimana ibu saya memperlakukan saya.
Tapi saya tidak pernah berandai-andai untuk merasakan perlakuan yang 'keibuan' seperti itu.
Saya pikir, setiap ibu itu memang berbeda.

Malamnya, kami pun pulang.
Ibu saya sudah tidur.
Entah kenapa, saya masih merasa sedih.
Hati saya masih terluka dengan perkataan ibu saya beberapa jam sebelumnya.

Saya lantas menulis di blog,
membandingkan ibu saya dengan ibu-ibu lain.
Ibu yang bukan hanya ibu biologis.
seperti yang saya miliki.

***

Esoknya, saya haid.
Tidak seperti biasanya, kali ini perut saya sakit sekali.
Jika biasanya saya sering mual,
kali ini saya mual, perut saya sakit, kepala saya sakit,
sampai saya tidak bisa konsentrasi mendengarkan ibu saya
ketika Ia marah karena saya lupa memasak nasi.

Saya cuma bisa berkata: "ma, ima ga dengar mama ngomong apa, ima sakit lagi haid"
Ibu saya berkata: "ke dokter im, periksa!"
Saya menjawab: "udah Ma, gak ada apa-apa, emang hormonal, tapi kali ini emang sakit banget!"

Saya lantas berbaring di sofa,
Muntah dua kali.

Ketika mual saya pun hilang, saya belum juga merasa sehat.

Saya pun memilih berbaring di kamar.
tapi rupanya saya masih harus ke kamar mandi.

Saya pun melangkah ke kamar mandi di kamar ibu saya.
Ibu saya sedang sholat.
Saya 'sibuk' di kamar mandinya.

Sakit perut.
membersihkan yang harus saya bersihkan.
Muntah dengan begitu mudah dan tidak bersuara.
Kembali sakit perut.

Lalu saya berbaring lemas di tempat tidur Ibu saya.

Dalam hati saya berkata: "ya Allah, saya tidak terbayang bagaimana sakitnya ketika ibu melahirkan saya, hari ini saya benar-benar merasa letih hanya dengan sakit yang saya rasakan baru beberapa jam. Saya tidak peduli lagi istilah ibu secara biologis ataupun psikologis. Menjadi ibu secara biologis pun sudah membutuhkan banyak pengorbanan!"

Selepas solat, ibu saya berkata: "udah enakan belum Im? barusan Mama doain biar hilang sakitnya.."

Sambil berbaring, saya berkata: "udah Ma, makasih"

Ibu saya lantas beranjak dari sajadahnya, dan melihat saya terbaring di tempat tidurnya:
"Ya Allah, ima pucat banget! kasian anak Mama"

Ia lantas mengoleskan minyak ke perut saya sambil berdoa.

Sambil menatapnya, saya meneteskan air mata.
Teringat tulisan saya di blog ketika hati saya merasa sedih hanya karena amarah sementara ibu saya.
Saya menyesal.

Seharusnya saya bersyukur,

Bibir ini tidak pernah berani mengeluarkan kata-kata jahat,
karena sejak kecil saya paham sedihnya mendengar kata-kata yang jahat.
Dan seharusnya tangan ini pun tidak berani menuliskan kata-kata
yang terangkai dari pemikiran yang jahat,

Oh, ibu...aku menyesal  :'(

2 comments:

  1. ima jangan sedih lagi yah.. mau ibu, mau anak pasti ada kalanya kesel dan tidak sadar bahwa itu 'menyakiti' yang lain.. tapi ingatlah satu hal, ibu kita adalah ibu terbaik di antara ibu manapun.. percaya deh..

    ayo senyuuuuuum imaaaaaaa... :)

    ReplyDelete
  2. makasiii banyaaak paniii...
    iya tadi gw udah jalan2 lagi dan makan siang ko sama mama...hehe..

    gue tuh dari kecil kalo lagi sedih emang selalu nulis...soalnya gue kan orangnya diem doang kalau dimarahin...yauda gue curhat aja di blog...biar lega..

    dan abis sedih, gue lupa kok biasanya...ga lama2 juga baekan :)

    ReplyDelete