Wednesday, August 25, 2010

Alhamdulillah...

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah lah (datangnya.)” {Q.S. An-Nahl:53}

Sunday, August 22, 2010

takut

Kemarin,
Ballieu Library.
Tutup Jam 5.
:(
Lupa kalau sabtu tutup lebih awal.


Kemarin juga,
Seorang teman di wisuda.
Diajak Makan-makan.
Niat awal hanya ikut sebentar,
Tapi 'keasyikan' hingga tengah malam.


Lupa sholat maghrib.
Lupa sholat Isya.
Lupa tarawih.
Lupa...
Lupa...

Lupa?


Sebenarnya ingat,
Tapi,
terkadang,
masih saja
bingung,
antara
menjaga perasaan teman
dengan menunaikan kewajiban


Ya Allah,


Takut untuk (kembali) lupa :(




Friday, August 20, 2010

GONG!

Due date thesis 15 September
Visa abis 30 Agustus

Masih punya Tiket ke Indo 26 Agustus....  (kalau ganti tanggal 380 dollar...diih)

Tapi Perpanjang visa, belum tentu dapet....

Duh, what to do ? what to do? what to do?

1. Pamit ke rumah om bakar                                                          2 hari
2. Tulis-tulis kartu buat orang2                                                       2 jam?
3. Makan-makan                                                                           5 jam?
4. Beres-beres                                                                               1 hari
5.Beli oleh-oleh (cari titipan atok: Benjamin Oil! )                            1 hari
6. Beli souvenir buat bagi2 pas city weekly terakhir (apa yah?)


7. Beresin cucian   (ah buang aja dah...hahaha)

OMG, udah tangal 20! tiket tanggal 26 lagi dulu belinya! maksud hati mau bikin kejutan, jadi kita yang terkejat-kejut!

smoga visa nya bisa diperpanjang...smoga..smoga..smoga...smoga...

Tuesday, August 17, 2010

 "Sweet is the voice of a sister in the season of sorrow." Benjamin Disraeli. "

sweet
           is
                 the
                       voice
                                  of
                                          my
                                              adek
                                                        in
                                                            every
                                                                      season   :)




Note: Foto 'dicuri' dari profile pictures adek..hehe...ijin yah dek...cups ..cupapaw..nyong nyong...nyong nyong.... nyong...dong...<- ("Bisa dieem gak sihh? sakit ni anak dua"- ka Ali- hehe)

Saturday, August 14, 2010

R a m a d a n

Kemarin,
Saya baru saja melihat kembali laptop lama yang baru saya angkut dari tempat tinggal yang lama.
Sebuah laptop besar.
berwarna abu-abu.
Yang dulu biasa saya gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas, you tube, blogging, messenger dan facebook. He.


Saya pun iseng menyalakan laptop besar itu,
Wah enak yah layarnya gedeee bangeet.he.. <- beberapa bulan terakhir ini saya menggunakan laptop berukuran mini ^,^


Saya lantas mengakses facebook untuk melihat sebuah link lagu.
Di profile, saya pernah men share sebuah link lagu dari youtube.


Ketika saya klik,
Ternyata tidak bisa.


Oh, saya lupa.
Laptop besar ini memang tidak bisa memutar youtube via facebook.
Saya langsung membuka window baru untuk mengakses youtube.


Ketika,
jari saya mengetik www.you...
Di address bar langsung terlihat sebuah link youtube.
Itu sebuah surat Quran yang dulu sering saya putar ketika suasana rumah sepi.


Melihat link itu,
saya membatalkan niat semula memutar lagu.
Saya lantas membuka link surat Quran itu.
Melihatnya saya (kembali) menangis.

......


Surat itu pertama kali saya lihat bulan Ramadan tahun lalu.

Kala itu, saya benar-benar tidak menikmati Ramadan.


Sedih.
karena
Saya harus mengerjakan banyak tugas.


Sedih
karena
Suasana rumah selalu sepi.


Sedih.
karena
selalu merasa bersalah setiap kali membaca sms abah yang mengingatkan saya agar tidak melewatkan tarawih.


Sedih.
karena keluar rumah pun saya takut.


Kala itu, saya baru saja memiliki pengalaman buruk.
Saya diikuti seseorang hingga ke dekat rumah.
Ia mengikuti saya bukan hanya sekali, berkali-kali ketika suasana gelap dan sepi


Meski suasana di rumah pun tidak kalah sepi, sepi seperti lebih baik daripada berada di sekitar orang jahat.


***


Suatu hari di tengah kebosanan Ramadan tahun lalu,
Saya benar-benar merasa hampa.
Entahlah, hari itu saya ingin sekali mendengar azan.


Saya lantas membuka youtube.
Mencari suara azan.
Sudah lama saya tidak mendengarnya.


Saya lalu melihat sebuah link bertuliskan: "the most gracious quran recitation"
Melihat predikat : "the most gracious", Saya iseng membuka link tersebut.


Ya Allah.
Bagus.

Mendadak air mata saya membasi mata dan pipi.
mengalir begitu saja.

Saya tidak mengerti,
Yang saya mengerti, surat itu dilantunkan dengan indah sekali.
Artinya pun ternyata bagus :)


Hari itu seperti menjadi titik balik bagi hidup saya.

Ramadan tahun lalu,
pertama kali saya menemukan surat Ar-Rahmaan.
pertama kali saya mengerti artinya.
Pertama kali saya sadar bahwa saya sangat membutuhkan "Yang Maha Pengasih"
Ar-Rahmaan.


Saya lantas selalu memutar surat itu,
setiap hari,
setiap kali saya tertekan di kala mengerjakan tugas,
setiap di rumah tidak ada orang,
setiap sebelum tidur,
entah berapa kali saya putar dalam sehari,


Saya tidak ingat.
Hingga laptop yang sering memutar surat itu, saya tutup, tersimpan rapih di dalam koper dan saya tinggalkan begitu saja di rumah lama..

Tapi kemarin, saya kembali membuka laptop itu.
Melihat sebuah link yang tersimpan
dan teringat bahwa setahun lalu saya pernah begitu mendambakan suasana ramadan.

Syukurlah, tahun ini, saya bisa menikmati suasana Ramadan :).

Ramadan bukan hanya Ramadan,
Tapi ramadan seperti di rumah :) :) :)

Masih mengerjakan thesis,
Tapi mengawali hari dengan kebersamaan.

Masih Mengerjakan thesis,
Tapi Melangkah untuk tarawih di malam hari.


Ramadan di Melbourne,
Masih di musim dingin yang masih sepi dan gelap.
Tapi, saya bahagia :)








Ramadan :) :) :)

Thursday, August 12, 2010

Ballieu Library
Winter.
hujan.
dingin.
sepi.
gelap.

Pelham St.
penuh.
wudhu.
Takbir.
tarawih.

Kedai.
nasi-sayur-ayam-kuah gulai.
air putih.
teh tarik.
Slurp :)

Swanston st.
hujan.
sepi.
gelap.
dingin.

Franktate
reading room
senyuman perempuan berkudung: "hello i think i saw you in Musholla"

Oh,Hi, I'm Ima...
 Putri, .... , .... , ...., .... <- lemah ingatan. he

Hello
Ramadan!  :)

Sunday, August 08, 2010

Di-dan-dari Davies Street


Agustus 2010,

Hello Agustus :)
Sepanjang bulan Agustus, saya sudah menghadiri wisuda beberapa teman saya.
Teman saya yang sama-sama mengerjakan thesis.
Sementara saya belum selesai.
Masih tertinggal :(

Pulang dari sini,
Saya mungkin akan mencoba berkarir di ring tinju saja ah..
Jatuh,
Bangun,
Jatuh (lagi),
Bangun (lagi),
Jatuh (lagi) (lagi)

Ah sudahlah, saya ingin bangun!

Saya beranjak dari tempat tidur saya,
Menarik tirai jendela,
Dan membiarkan sinar matahari menyapa :).

Saya menyalakan komputer,
Hm, tapi sepertinya suasana di luar sana terlalu menarik untuk dilewatkan :P

Saya pun berniat berjalan kaki ke luar rumah.
Sebentar saja, 30 menit.

Selepas mandi, saya pun melangkah meninggalkan kamar.
Menyusuri Davies street <- tempat saya berdomisili sejak Maret 2010.



Hmm,
Sepertinya masih terlalu pagi saya keluar rumah.
Di luar, tidak ada seorang manusia pun melangkah.
Koran-koran pagi pun masih belum diambil untuk dibaca oleh para penghuni rumah.




Hanya ada kucing-kucing yang mejeng di depan rumah . <- mungkin kucing pun ingin refreshing.he
DI kiri saya, seekor kucing berwarna abu-abu sedang duduk, eh tengkurap, eh ?
(entahlah saya tidak paham pose-pose kucing),

Sebut sajalah seekor kucing sedang menikmati suasana pagi di Davies Street.
Matanya tajam.
Tubuhnya besar
Bulunya belel,
Ih serem,

Kelak, jika si kucing hilang, akan ada pengumuman-pengumuman mencari kucing tertempel di batang-batang pohon, Tiang-tiang di sekitar davies street. <- eh bukan maksud saya mencuri kucing loh.



Ah,
Saya pun mengalihkan pandangan ke rumah-rumah di sepanjang Davies Street.

Hmm,
Rumah-rumah di sini,
Mungil-mungil.
Kebanyakan berpagar kayu.
Dan memiliki cerobong asap <- he, seperti di cerita-cerita.

Saya pribadi senang memperhatikan,
Awning, lekuk kusen, pergola dan ornament-ornamen di sekitarnya
pada rumah dengan tipe seperti ini. (<- Victorian? Entahlah apa sebutannya).

Tapi, ada sebuah rumah sederhana yang menarik perhatian saya.

Rumah ini unik.
Tampak depannya tertutup oleh batang pohon yang kokoh.
Tapi, jika diperhatikan dari bawah pohon.
Saya bisa melihat lembaran kertas warna-warni dengan tulisan-tulisan tertentu tergantung di ‘atap’ rumah.
Entah apa makna dari tulisan-tulisan itu.


Hey, tapi ada yang lebih menarik,
Di depan jendela,
Sang penghuni rumah,
Menggunakan wadah yang ‘spesial’ untuk tanaman-tanamanya.
Pot dan sepasang sepatu. He.

Saya teringat masa kecil saya.
Sewaktu kecil,
Saya pun pernah menggunakan sepatu untuk menyimpan tanaman.
Rumput tepatnya.
Saya taruh yang banyak di dalam sepatu.
Tapi bukan sepatu saya yang berukuran kecil,
Melainkan sepatu bapak saya,
Agar semakin banyak rumput yang bisa memenuhi sepatu. He


Bedanya,
Jika si pemilik sebuah rumah di Davies Street, meletakkan ‘sepatu bertanaman’ di depan jendela.
Saya meletakan ‘sepatu berumput ‘di atas genting, setiap bulan Desember.
Dengan harapan rusa-rusa sinterklas mau mampir ke rumah saya,
Karena ada rumput yang banyak di sepatu yang besar. Sepatu bapak saya. Hihihi.



Saya pun meneruskan perjalanan,
Sembari memperhatikan rerumputan di Davies Street,
Hmm..terpangkas dengan rapih <- jam berapa yah para pemotong rumput itu bekerja?

Wah, ini sudah jam 7.30 pagi.
Sebuah taksi masih terparkir di depan rumah.

Pengemudi taksi pun rupanya belum berangkat bekerja
Sepertinya, ini memang masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas.

Eh, tapi coba tatap ufuk timur.
Balon-balon udara melayang di angkasa.
Wah sukaaa! :) :) :)
Saya pun berlari ke arah timur.
Mengejar balon udara untuk bisa melihatnya dari dekat :)

Ada yang berwarna merah,
Kuning,
Dan blasteran. He.
Suka suka suka :) :) :)



Memang menyenangkan memulai hari di kala pagi,
Semakin banyak ‘kejutan’ dalam hidup pun yang bisa di’lihat’ :) :) :)

Saya pun ingin cepat kembali ke kamar saya,
Menyelesaikan yang tertinggal,
Agar bisa menjadi kejutan di depan ‘rumah’ kelak.
Kejutan untuk ibu saya di Jakarta,
Yang berulang tahun di bulan Agustus.

Happy birthday Dearest Giant Baby ^,^ Hihihi



08-Agustus- 2010
Ima

Thursday, August 05, 2010

karena ima mulai senang membaca :)

Rabu malam, 04 Agustus 2010.

Hp saya berdering.
Suara di ujung sana menyapa: “Ka’ Ima apa kabar?”

Saya: “Dek bentar..telpon kakak 10 menit lagi yah…”

Adek: “Yah kenapa?”

Saya: “Kakak baru pulang nih….abis belanja blon solat, entar telpon lagi 10menit lagi yah?”

Adek: “Wah, belanja apa?”

Saya: “belanja buku, he”

Adek:" hahahaha…. Blanja buku…haha… belanja kok buku?…haha..kakak berubah yah..”

Saya: "Eh?"

**
Sejujurnya itu kali kedua saya membeli buku.<- selama 25 tahun He.

Pertama kali, hari Senin lalu tanggal 2 Agustus 2010. He.

Yang kedua, kemarin Rabu 4 Agustus 2010 ;)


Belakangan ini,

Saya sering melihat housemates saya membaca novel berbahasa inggris.

Entah kenapa saya pun tiba-tiba ingin ikut membaca novel.


Kebetulan, psikolog menyarankan agar saya melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Seperti membaca novel contohnya.


Duh Novel!

Saya (bukan) pembaca novel!

(Bukan) pula pembaca buku :(


(dulu) Saya cuma suka membaca majalah dan surat kabar.

Itu pun sebatas halaman surat pembaca, Editorial Ataupun tulisan-tulisan kolumnis.


Saya bukan seorang pembaca.

Meski saya pernah membaca Si Tini, Doraemon,Imadoki, Detektif Konan, Asari Chan, Mari Chan, Kobo Chan <-ini bisa digolongkan bacaan ‘chan’? He.


Seharusnya, sudah banyak novel dan karya sastra yang saya baca,

Mengingat saya dulu kuliah di fakultas sastra.


Tapi dasar pemalas.

Hampir semua novel wajib dari dosen tidak pernah saya sentuh.

Naskah drama-drama ‘dunia’ pun tidak saya sentuh.


***

Di fakultas sastra UI,

Setiap mahasiswa ‘diwajibkan’ belajar drama dua semester.


DI kelas drama, bacaannya banyak sekali.

Tapi teman ‘sepermainan’ saya dulu (dan mungkin kini? He) pemalas luar biasa :P


Dosen kami, kami beri nama: Highlander, he

Setiap masuk kelas drama, saya dan teman-teman akan mengangkat kaki sepanjang jam pelajaran.


Karena dulu kami percaya bawa sang dosen bisa membaca pikiran.

Tapi, ‘kemampuan membaca pikiran’ tersebut, kami yakini tidak akan berfungsi jika kaki kami tidak menyentuh lantai. <- he.


Lantai yang enggan dipijak Kaki-kaki para pemalas.

Yang selalu takut ketahuan oleh sang dosen karena tidak pernah membaca.


Setiap kali, sang dosen selesai dengan penjelasannya atas sebuah drama dan siap melempar pertanyaan ke kelas,

Saya dan teman-teman pun spontan akan mengangkat kaki: agar tidak ketahuan jika belum membaca..hihihi


Untunglah, di kelas Drama II,

Muncul “Susi sang penyelamat” :)


Susi adalah seorang teman kami, yang mendadak jadi aktif di kelas ketika semester 4.


Di semester-semester awal, Susi hampir tidak pernah bersuara.
Tapi ketika semester empat, Susi adalah bintang kelas.
Dan tentunya pahlawan kami di kelas drama. He.

Susi selalu berkomentar dan melempar banyak pertanyaan setiap kali pelajaran drama.
Kaki kami pun bisa menyentuh lantai dengan tenang. Fiuh. Hehehe.

Hingga, muncul “Susi-Susi” baru.
“Susi-susi” yang menurut saya, hanya ingin menandingi Susi sang pahlawan:P

Susi-susi baru bukan pahlawan.
Karena mereka terlalu bersemangat berbicara
Bahkan hingga bel tanda kelas selesai telah berdering.

Kali ini, bukan hanya kaki kami yang ingin menyentuh lantai.
Kaki sang dosen pun, saya rasa, ingin menyentuh lantai dan melangkah keluar dari kelas. Hehe.

Melangkah keluar,
Ke kantin sastra :)
Pusat ‘kehidupan’ di fakultas sastra.


Di sana ada obrolan pemikiran-pemikiran ,
Canda.
Alunan gitar.
Kedipan. He.
Tangisan.
Juga ,
Tangan-tangan yang menadah :(

Oh Kantin Sastra...
Di sinilah, jumlah SKS terbesar anak-anak sastra.
Anak-anak yang seharusnya gemar membaca.

Membaca karya sastra,
Pemikiran-pemikiran,
Sejarah,
Seni,
Dan
Kultur!


Ada kalanya,
Saya dan teman-teman mengambil mata kuliah multikulturalisme.

Di kelas ini, kami belajar mengenai multikulturalisme dari artikel-artikel yang dibagikan dosen,
juga sebuah novel pilihan dosen saya.

Saya lupa apa judul novel itu.
Rupanya pun saya lupa.
Sepertinya saya tidak ikut membeli :p.

Hingga suatu ketika, sang Dosen memberikan pertanyaan kepada mahasiswa.

Seingat saya, Ia bertanya : “Isu apa yang bisa diambil dari novel?”
Seperti itu lah.
Saya lupa pastinya.

Dari kiri hingga kanan,
Teman saya satu per satu mulai berbicara.
Memberikan pendapatnya.

Wah, saya tidak punya buku.
Selembar pun saya belum baca (beli aja belum).

Untung saya duduk paling ujung.
Saya meminjam buku seorang teman .
Saya membolak-balik halaman secepat mungkin.
Mencari ide.
Hingga tiba giliran saya.

Saya Diam seketika.

Merasa terpojok, saya berkata –kata sekedarnya.
Lalu dosen saya bertanya: “itu halaman berapa?”

Saya melirik halaman dalam novel: “Oh, halaman 265!

Dosen saya lalu berkata: “coba semua buka halaman 265!

Ia menuliskan beberapa poin di papan tulis lalu berkata kepada saya: “wah cepat kamu bacanya udah sampai sana!”

Teman-teman saya melirik saya dengan tatapan heran: “tumbeeen!”

Saya pun berbisik: “kagak,,,gue random buka novelnya...pas yang kebuka halaman itu..yaudah gue asal ngomong aja…he”

Selepas kelas,
Teman-teman saya pun mengolok-ngolok saya:
“Kirain emang lo udah baca beneraan…pantesan…kita kita yang suka novel aja masih udah halaman 50…elo tau-tau udah halaman 265 aja…eh taunya asal buka …dasaaaaaaar!”

***

Dasar terbiasa (tidak) suka membaca,
Tidak pernah berubah :(

Di sini, esai-esai saya sering dikritik karena tidak pernah mengikuti standar struktur menulis esai.

Saya selalu suka menulis begitu saja tanpa memikirkan struktur.

Bukan hanya minim “explicit structure”, esai-esai saya sering dikritik karena seringkali tidak sesuai mata pelajaran he.

Pelajaran media policy, saya menulis tentang sepak bola dan facebook

Pelajaran global media, saya bercerita tentang orang asing di tram dan online shopping. he

Pelajaran strategic political communication, saya menulis tentang seorang pegawai supermarket “COLES”. He.

Esai-esai saya pun terkadang saya warnai dengan dialogue dan emoticons <- Tapi, tentu saya
sesuaikan dengan selera humor dosen :P

saya sering mengejarkan tugas dari pengalaman pribadi karena malas membaca :(

Saya baru mulai membaca buku.
Sejak mengerjakan thesis.
Karena supervisor selalu 'meminta' saya untuk membaca buku.

Buku-buku teori yang berkaitan dengan thesis saya.



Thesis yang dikerjakan dari Agustus 2009- hingga Agustus 2010.
Belum juga selesai :(


05 agustus 2010,
Kamis pagi, waktu favorit saya untuk pergi meninggalkan rumah :)

Pagi ini,
Selepas bekerja membagikan majalah di pagi hari.
Saya berniat mampir ke sebuah toko.
Saya mau membeli sisir. He..

Saya pun memasuki sebuah toko.
Tapi rupanya belum buka.
Masih terlalu pagi.

Saya lihat jam buka di pintu toko tertera jam 9.30.

Saya melirik jam di Hp: jam 9.30.

Saya ketuk2 pintu kaca.

Tapi penjaga toko menggeleng.

Rupanya, Ia belum siap membuka toko.

Yah, saya pun gagal membeli sisir :( <- bukan sisir supir loh :P

Saya menuruni tangga toko,

Dan melihat sebuah toko buku sudah buka.

***

Saya tidak pernah suka toko buku.

Biasanya, saya Cuma ke toko buku untuk menunggu:

Bapak saya (yang selalu memilih ke toko buku setiap kali ke Mall)

Ataupun

Teman-teman saya yang senang ke toko buku.


Setiap kali mengunjugi toko buku,

Saya tidak pernah tertarik melihat buku.

Saya lebih tertarik melihat Hello kitty, Kero-keropi, Happy house, Winnie the pooh atau Piyo-Piyo..hihihi.

Stationery!

Bagian yang paling saya suka dari toko buku !

***

Pagi ini, gagal membeli sisir,

Saya pun melintasi sebuah toko buku yang telah buka.


Di luar toko, saya melihat ada sebuah rak besar berisi banyak buku.

Saya pun melihat-lihat ke dalam rak.

Rupanya buku-buku diskon.

Wah murah banget! Lebih murah dari harga sisir! He


Saya lantas tidak puas dengan apa yang saya lihat di rak,

Saya pun melangkah dalam ke toko.

Wah ada banyak sekali buku!

Entahlah sepertinya baru kali ini saya memasuki toko buku dengan antusias.


Pagi ini pun,

Saya tidak melangkah ke bagian “stationery” yang lucu-lucu.

Ataupun melihat-lihat kartu ucapan.

Tapi, saya medekati rak-rak untuk mengamati buku-buku.

Saya pun mulai memilah milih.

Hingga membawa tiga buah buku ke cashier.

Tidak lupa : satu pembatas buku yg cute :P,
kartu ucapan he
dan bungkus buku warna warni..hehe

Di tram, saya mengambil buku baru saya.

Novel. < - bukan novel dengan cover yang bagus :P

Saya membalik lembaran novel.

Satu,
Terus,
Terus,
Terus,

Hingga saya mendengar kaki-kaki di tram sibuk melangkah keluar.

Kaki-kaki para pelajar.

Oh, saya sudah sampai di kampus saya.

Saya pun harus ikut turun.

Turun,
dengan perasaan sedikit kecewa

karena

Harus menutup buku.

Eh?




Terimakasih supervisor!!!!


Supervisor yang selalu membuat saya menangis,
Ketakutan,
Menyikat bak dengan kesal, <-karena selalu disuruh “GO BAK!” hehe.


Tapi, rupanya juga berhasil,
Membuat saya mulai menyukai buku,
memiliki buku dalam tas belanja saya.

dan

menikmati membaca :)


Photo milik: Dirgayuza Setiawan
Yaaay! \\ ^,^ //