Tuesday, May 19, 2009

Plagiat


[12 April 2009]


Ini bukan plagiat.
Saya gak suka plagiat.
Situ mau plagiat?
Terserah situ deh!
Haha

***

Kira-kira setahun lalu,
saya menerima sebuah "friend request' dari seorang perempuan.
Karena saya tidak kenal, tidak saya approve.
Tak lama kemudian saya di add lagi, saya reject lagi.
Begitu terus hingga berulang kali.

Akhirnya, saya membuka profil si 'calon' teman ini.
saya lihat ada beberapa teman nya yang saya kenal.
kebetulan para jurnalis.
lama-lama saya berpikir,
"jangan jangan saya memang pernah kenal sama orang ini"
akhirnya saya approve.

***

Hari ini, saya log in ke facebook
Di sisi kanan layar monitor, ada tanda sebuah note baru.
Penulisnya: sosok perempuan yang menjadi teman saya di facebook setahun lalu.
seseorang yang saya kira teman saya..
Saya pun membaca note tersebut.
Saya lalu membaca note-note yang dia tulis sebelumnya.

Saya membaca sebuah note berjudul "macan"
Saya terperangah: ini kan cerita saya yang saya beri judul "luar biasa"

saya lalu membaca cerita dia yang berjudl "Fayu"
Itu juga adaptasi dari cerita saya yang berjudul "Mali"

Saya baca "flash back aah" , persis sekali dengan tulisan "rezeki", yang saya tulis bulan Januari lalu.

***

Oh begini rasanya kalau di-plagiat,
Saya mau marah, tapi saya pikir lagi: buat apa marah?
Saya gak rugi apa-apa. hehe

Saya bukan D'Massive yang meraup untung dari mencontek lagu-lagu Swithcfoot, Muse, dan lain-lain.
Tapi toh, kalau si perempuan lantas meraup keuntungan dari tulisan tersebut, apa saya pantas marah ya?

Waktu kecil,
Saya pernah baca sebuah wawancara di Harian Republika, yang membuat saya terperangah.

Di saat semua musisi protes karyanya di bajak.
Seorang musisi muslim dari sebuah negara di Timur Tengah di wawancara;
"Pak, musik anda beredar luas di kaset2 kompilasi di Indonesia, album anda sendiri malah gak laku!"

Si Bapak menjawab: "Ya gapapa, saya kan mau dakwah lewat musik, kalau orang bajak kan malah lebih banyak yang denger lagu saya , kan tujuan utamanya saya mau dakwah"

***

Saya tidak merasa saya berdakwah melalui tulisan saya *sapa juga yang mau dengerin? haha*
Saya juga merasa tulisan saya gak nyeni.
tapi ternyata ada yang nyontek. *Sedih amat referensinya hehe*

Saya terus membaca note-note 'teman' saya ini,
Jangan-jangan memang semuanya hasil contekan.
Saya bosan.
Saya pun berhenti membaca tulisan tulisan sang 'teman'
di sebuah tulisan Ia mengeluh karena dia tidak punya teman, tidak punya sahabat.

Entah kenapa,
Saya tidak punya rasa simpati
Saya lantas menghapus dia dari daftar teman saya,
saya bahkan menambahkan dia dalam list orang-orang yang saya block.

***

Hmm,
Jika plagiat terhadap sebuah 'tulisan sehari-hari' saja bisa menghapus rasa simpati terhadap manusia,
Bayangkan, betapa buruk dampaknya jika plagiat dilakukan terhadap karya berkualitas seperti karya seni mutakhir atau karya ilmiah?


Mau jadi apa dunia?!



***


-Ternyata saya tidak bisa sebijak si bapak-













PS: Ini masih mau di-plagiat juga gak? :P

No comments:

Post a Comment