Friday, April 10, 2009

Pepatah 'Gila Anak'












[2 April 2009]

Sebulan lalu,
Di tengah perjalanan menuju Rowville.
Paman saya bercerita jika rumahnya terasa sepi,
Sejak anak lelakinya pergi ke benua lain ;mencari pengalaman baru.
Mereka menangis.

Ia lantas berkata: "Ima, coba deh kamu liat: Orangtua selalu gila anak, tapi anak gak ada yang gila orangtua"

***

Siang itu,
Ditengah perjalanan saya menuju ke Uni,
Seorang ibu melangkah memasuki Tram 19
Ia mendorong kereta bayinya.
Lalu berhenti dan duduk di sebelah saya.

Saya melirik ke arah kereta bayi.
Bocah laki-laki sedang tertidur pulas.
Sementara di sisi saya, sang bunda terus menatapnya.
sambil tersenyum.

Saya menunduk.
Berusaha membaca materi pelajaran hari ini.
Tiba-tiba si ibu bersuara: 'anak saya sedang tidur'
Saya cuma mengangguk.

"anak saya usianya baru 1 tahun, tapi dia tampak udah besar yah?"
sang ibu seperti meminta persetujuan saya.

saya kembali mengangguk.
lalu berusaha berkonsentrasi membaca.

"dia selalu tidur jam-jam segini...nanti bangun...lalu tidur lagi... hehe"
Si ibu terus berbicara tanpa saya tanya.

Saya melirik ke arahnya.
Dia sedang memperhatikan bayinya.
Sesekali Ia tersenyum.


Setelah berapa lama, saya tahu bawa mereka berasal dari Irak.
Saya pun bertanya: "Ibu sudah berapa lama di Melbourne?"
Ia bilang: 7 tahun!
Saya: "wah betah dong yah"
"Gak saya gak suka di sini, saya lebih suka di Irak", lantas ia terus bercerita mengenai kampung halamannya.
Ia lalu menutup ceritanya:
"tapi yah bagaimana, saya harus tinggal di sini, masa depan anak saya lebih bagus di sini, saya harus betah tinggal disini"

***

Siang ini, Ibu saya menelpon: "Ima kangen Mama ga?"
Saya bilang: "kangen, kangen"
Mama: "kok gak pernah telpon?"
Saya cuma tertawa: "yah mahal ma" *ngeles mode on*

"Mama sedih deh, di rumah sepi.Ima kapan si selesai sekolahnya?"

Saya menjawab singkat: "Setahun lagi"

Mama: "aduh masih lama...ima nyesel gak sekolah disana? nanti ima kalau udah lulus pulang kan? kerja di
sini kan?"

Ima: "Ya iya laah.."

***

Tak berapa lama saya menerima 3 sms baru.
Semuanya dari Abah saya.
Tapi tidak ada isi nya alias sms kosong.

Saya teringat 2 bulan lalu, ketika saya pulang ke rumah.
Bapak saya mengeluh: "Ima kenapa si kalau di sms abah sering gak bales"

Saya membantah: "yah abis Abah kalau sms, gak berupa pertanyaan..cuma ngasi info...yah ima ga bales lah..kadang2 malah sms gak ada isinya...apa yang mau dibales?" :p

Abah: "Uuuu.....sms itu harus dibales...biar kosong juga harus dibales gitu etikanya.."

Ima: "ah bisa aja.."

Adek saya menimpali: "emang tu abah, suka ga jelas kalau sms... sms buat ka' ima suka dikirim juga ke adek...sms ke ka'ali juga di forward ke adek...frustasi kali gak ada yang bales"

Abah saya protes: "abis anak-anak kalau di sms gak ada yang bales...abah sms aja semuanya...eh gak ada yang bales juga"

Saya dan Adek: Hahahaha

***

Beberapa minggu lalu,
Di tengah perjalanan menuju Flinders.
Paman saya memberi saran: "Ima kamu jangan cepet-cepet pulang, di sini aja, enak kamu jadi PR (permanent residence), di sini kan hidupnya lebih enak, gajinya bagus, kualitas hidupnya lebih baik"

Waktu itu saya cuma mendengarkan.

Paman saya bilang : "coba deh kamu pertimbangkan baik baik yah"

***

Sekarang sepertinya saya sudah punya jawaban
"Enggak ah Om, saya pengen buktiin kalau pepatah om salah :p"


"Orangtua selalu gila Anak, tapi Anak gak ada yang gila Orangtua"


Saya bosan cuma jadi bagian dari pepatah lama!

3 comments:

  1. aaaaaaaaaaahhhh imaaa...i love your post...aku jadi inget kalo aku tuh suka lupa telfon org tua aku..i sometimes putting them to my last priority where in fact they always put us on the top :( ahhh nice to know u iman...nice to know that u have such a nice blog to read...keep posting! :)

    ReplyDelete
  2. Anonymous11:26 AM

    bikin mau nangis nih post nya

    ReplyDelete
  3. Anonymous5:09 PM

    hehehe cuman bingung perkara Uuuu di sms si "abah" artinya apa ya? hehehe dan aku setuju ma keputusan itu...

    ReplyDelete