Friday, April 10, 2009

Keluarga :)










"Harta yang paling berharga adalah keluarga”
“Mutiara tiada tara adalah keluarga”

-Dikutip dari lirik soundtrack “Keluarga Cemara”

Sewaktu kecil saya suka menonton serial keluarga cemara.
Saya suka serial itu karena lucu, menghibur, dan
lagunya enak hehe
Dulu saya, dan adik sering menyanyikan soundtrack keluarga cemara
Dengan baris favorit:
“Selamat pagi Emak.. (tung tang ting tung)!, Selamat pagi Abah. (teng teng teng teng)!”

***

Sewaktu saya masih duduk di taman kanak-kanak,
Seorang teman saya bercerita mengenai pengalaman nya ke luar negeri
Ia dan keluarganya habis liburan ke Singapore.
Saya senang mendengar ceritanya.
Senang pula melihat foto-fotonya di sisi lain dari dunia.

Saya pun pulang ke rumah dengan cerita tentang teman saya.
Saya bilang ke Ibu saya: “Ma, enak deh ma, si … liburan jalan2 ke Singapore..
Enak ya ma..”

Ibu saya pernah ke Singapore.
Saya berharap Ia akan menanggapi cerita saya dengan pengalamannya.
Tapi Ibu saya cuma terdiam.

Esoknya saya main lagi ke rumah teman saya itu.
Pulang dari rumah teman,
Saya diajak bicara oleh abah saya.
Abah saya bilang: “Abah tidak sanggup kalau ima mau liburan ke Singapore!”

Saya sedih sekali.
Bukan karena Singapore.
Saya sedih karena merasa telah membebankan orangtua dengan cerita luar negeri teman saya.
Saya menyesal.

Sejak itu saya berjanji saya tidak akan bercerita mengenai luar negeri,
Tapi saya senang mencari tahu tentang ‘luar negeri’

***’

Sewaktu di sekolah dasar,
Teman saya memberi saya sebuah pena yang unik sekali.
Modelnya lucu,
Warnanya meriah.
Saya hampir tidak menyadari bahwa itu sebuah pena.
Terlalu bagus pikir saya.
Teman saya bilang: “ini belinya di Hongkong, oleh-oleh buat kamu!”
Saya bilang: “Wah terima kasih, bagus nya bolpen dari Hongkong!”
Teman saya pun terus bercerita mengenai Hongkong.
Saya menyimaknya dengan antusias.
Tapi saya pulang tidak membawa cerita.

Masih di sekolah dasar,
Seorang teman mengisi buku biodata milik saya
Atau dulu lebih dikenal dengan nama diary,
Setelah mengisi data-data tentang dirinya.
Ia tidak lupa menempelkan sebuah foto.
Sebuah foto bergambar pantai dengan seorang ibu dan anak kecil berdiri di tepian.
Di bawah foto itu bertuliskan: “ima ini aku waktu di L.A, Amerika”

Menginjak smp,
Teman-teman saya tidak kalah baik dan menyenangkan.
Mereka ada yang lahir di Jerman, New York, dan lain-lain.
Mereka pun punya sejuta cerita tentang masa kecilnya di luar negeri.
Saya senang sekali mendengarnya.
Tapi saya tidak pernah pulang dengan membawa cerita.

Sewaktu di Sma,
Seorang teman membawa foto-fotonya sewaktu di Inggris.
Esoknya teman saya yang lain membawa foto sewaktu di Paris
Beberapa hari kemudian, teman yang lain membawa foto di belahan dunia lainnya
Saya tidak ingat dimana saja.
Mereka sering bercerita,
Saya senang mendengarnya.
Hingga suatu ketika salah satu dari mereka pernah bertanya:
"Ima kok diem aja, kalau elo pernah kemana?"
Saya bilang: “yah belum pernah ke luar negeri, tapi pernah ke Bandung , Lampung hehe”

Sewaktu lulus sma,
Teman saya berpencar-pencar,
Ada yang ke Malaysia, Jerman, Inggris, Australia, Amerika, Jepang, Belanda,
Ah saya tidak hafal dimana saja.
Saya berpikir: “waah beruntung banget kuliah di luar negeri”
Saya senang melihat foto-foto teman sewaktu di luar negeri.
Saya selalu berpikir: “bagus yah luar negeri, kayaknya enak banget”
Tapi tentu saya Cuma sekedar mengagumi,
Saya tidak pernah berkhayal liburan, tahun baruan, Christmas-an, shopping ke luar negeri.
Saya bahagia di dalam negeri :)

***

Enam bulan lalu
Sewaktu menginjakkan kaki saya di Melb,
Adik saya menelfon; “kak bagus ya Australia, enak banget yah kak? Enak yah kakak ke luar negeri mulu!”
Saya ingat saya cuma menjawab: “biasa aja dek!”
Adek: “ah masa sih kok di foto2 adek liat bagus!”
Ima: yah bersih si, dingin, tapi biasa aja sih

***

Pagi ini,
Di tengah perjalanan menuju airport Tullamarine, Ibu kos saya berkata:
Ima ketawa terus, senang yah mau pulang?
Saya jawab: Iyaaaaaaa!

Saya terus melangkah dengan senyum.

Jika kini,saya dihadapkan pada pertanyaan: “Elo pernah kemana aja?”
Saya mungkin bisa menyebut beberapa Negara.
Tentu tidak sebanyak teman-teman lainnya.
Tapi saya bisa menyebutkan beberapa kota yang dikenal di dunia.
Melbourne lah yang paling lama saya kunjungi.

Tapi saya sadar,
Melbourne menyenangkan
Bukan karena pemandangannya
Bukan karena objek wisata-nya

Melbourne menyenangkan
Karena saya bertemu dengan orang-orang yang baik luar biasa
Orang-orang yang memperhatikan saya,
Menyayangi saya
Juga menghibur :)

***

Hari ini
Saya menginjakkan kaki di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta
Entah sudah berapa kali saya ke sini
Tapi saya yakin,
Baru kali ini, saya melintasi Soekarno Hatta dengan senyum yang tidak pernah berhenti.

Saya bahagia,
Padahal saya mengunjungi tempat yang kerap saya kunjungi sebelumnya
Saya tersenyum padahal saya hanya melihat pohon melambai.
Saya terus tersenyum padahal saya hanya berbincang sebentar dengan tukang sapu
Saya pun hanya basa-basi.

Tapi Saya terus tersenyum.
Meski saya sedang berusaha menolak paksaan penjual parfum untuk membeli barang dagangannya.

Saya menolak sembari tersenyum
Saya tidak bisa berhenti tersenyum.

Saya bahagia,
Karena saya akan bertemu ‘Keluarga’
Harta yang paling berharga di dunia :)
Keluarga :)

Saya pun sadar,
Ruang dan waktu tidak pernah istimewa.
Objek yang membuat ruang gemerlap pun tidak terlalu istimewa.
Hingga Objek berlabel Keajaiban dunia sekalipun.

Bagi saya,
Mereka yang mengisi ruang dan waktu lah yang istimewa.
Terutama: Keluarga!

Kali ini, saya akan pulang dengan cerita!

Saya pun tidak sabar ingin bernyayi:
“harta yang paling berharga adalah keluarga”
“mutiara tiada tara adalah keluarga”
“selamat sore mama, selamat sore abah!”
“selamat sore kaka, selamat sore adek, selamat sore pak darlis,
selamat sore mba ikem :)


Bandara Internasional Soekarno-Hatta
23 January 2009 Pukul 16: 10 Waktu INDONESIA Barat!

Fatimah Alatas :) :) :) <- terlalu bahagia:)

3 comments:

  1. it's called gravity.
    no matter how bad it is, you keep coming back.

    ReplyDelete
  2. Tessa7:25 PM

    nice post,,,=)
    i've been there,,,
    kayaknya dulu ngiri banget ngeliat temen2 crta pernh ksana pernh ksni,,,
    tapi skarang,,setelah Alhamdulillah aku sendiri dapet kesempatan buat kuliah di Singapore,,,
    ternyata rasanya biasa aja,,,
    yg bikin semangat malah pas mau balik ke Jakarta,,,karena aku tau dsana akan slalu ada keluarga yg menunggu dan menerima gw apa adanya,,,=)

    salam kenal,,,^^

    ReplyDelete
  3. Anonymous3:01 PM

    ... setuju, apalagi kalau kita sadar suatu saat kita pasti akan berpisah sama mereka, selalu mencoba menghitung mundur waktu....

    ReplyDelete