Ikem
Ikem adalah nama pembantu di rumah saya
Nama yang mengundang tawa teman-teman kantor saya.
Entah apa yang lucu
Seandainya saja mereka mengenal sosok Ikem
Mungkin mereka tidak akan berani tertawa.
Karena takjub akan sosok seorang ikem
Seorang perempuan yang mengagumkan.
Ikem bukan orang tidak punya
Ikem memiliki rumah besar dan halaman yang luas di kampungnya
Rumah Ikem lebih luas dari Rumah sang majikan
Tapi, Ikem mau bekerja sebagai pembantu.
di Rumah sebuah keluarga yang luasnya yang lebih sempit dari rumah ikem.
Lihat kehebatan Ikem?
Ikem bekerja sebagai pembantu dengan sepenuh hati.
Ikem hampir tidak pernah mengeluh.
Dengan bekerja sebagai seorang pembantu,
Ikem telah sanggup membuang rasa gengsi dari dirinya
Satu keistimewaan yang tidak dimiliki hampir
seluruh manusia di dunia ini
Ikem tidak peduli akan gengsi.
Mengagumkan bukan?
Ikem bekerja dengan sangat baik.
Sejumlah keringanan tidak membuat Ikem menjadi lengah
Ikem selalu melaksanakan tugasnya.
Seorang anak di rumah tempat Ikem bekerja,
hampir tidak pernah menyuruh Ikem
Karena memang kurang suka dilayani.
Risih, begitulah.
Tapi Ikem tidak pernah berhenti menawarkan untuk melayani.
Ikem tidak pernah alpa menanyakan: "mau sarapan apa?"
Meski setiap hari, ikem selalu mendapat jawaban yang sama:
"gampang mba..nanti saya buat sendiri ya.."
Ikem pun bukan orang bodoh.
Dia hafal akan kebiasaan orang-orang disekitarnya.
Tapi ikem tidak pernah lupa menawarkan kebaikannya.
Ikem tidak pernah memanfaatkan keadaan
Ikem selalu jujur dan sadar akan tugas-tugas-nya
Ikem telah menunjukkan pelajaran penting bagi dunia.
Sudah sepatutnya Ikem menjadi contoh bagi seluruh pekerja.
Terutama bagi mereka yang tidak jujur.
Ikem mengajarkan:
Keringanan, kenyamanan tidak seharusnya membuat kita lengah
apalagi lupa akan tugas-tugas utama kita
Mungkin sikap ini hanya dimiliki oleh seorang Ikem.
Hebat bukan?
Ikem tidak hanya mengagumkan
Ikem juga seorang guru yang kaya pelajaran hidup
Pada suatu hari,
seorang anak membuang kosmetik-kosmetik ibunya yang sudah habis
tidak terpakai.
sang anak pun melempar begitu saja sekumpulan kosmetik ke tempat sampah
Tiba-tiba Ikem bertanya: “Buang Apa?”
Si anak bodoh menjawab; “Kosmetik gak kepake mba..”
Ikem pun berkata: ”eh jangan dibuang!”
Ikem pun mengais-ngais sampah satu persatu
mencari kosmetik yang terbuang
Si anak terpana diliputi perasaan bersalah
Ikem akhirnya menemukan barang yang di-ingin-kan nya
Kosmetik-kosmetik bekas itu dibukanya dengan senyum
Ikem pun berkata: ”Masih ada kok dikit! Buat Mba’ aja ya!”
Sang anak mengangguk sedih.
Namun Ia bersyukur, menyadari Ikem telah mengajarkan dirinya satu hal penting.
Hari itu, untuk pertama kalinya
Sang anak belajar untuk tidak menganggap remeh segala sesuatu yang ada di dunia ini
hingga hal terkecil sekalipun.
Karena sesuatu yang tidak bermakna baginya bisa jadi sangat bernilai bagi orang lain.
Sebuah pelajaran berharga yang didapatkannya
dari
Seorang Ikem.
Salah satu perempuan paling mengagumkan di dunia.
-7 Maret 2007 -
No comments:
Post a Comment