Friday, April 10, 2009

Ikem

Ikem

Ikem adalah nama pembantu di rumah saya

Nama yang mengundang tawa teman-teman kantor saya.

Entah apa yang lucu

Seandainya saja mereka mengenal sosok Ikem

Mungkin mereka tidak akan berani tertawa.

Karena takjub akan sosok seorang ikem

Seorang perempuan yang mengagumkan.




Ikem bukan orang tidak punya

Ikem memiliki rumah besar dan halaman yang luas di kampungnya

Rumah Ikem lebih luas dari Rumah sang majikan

Tapi, Ikem mau bekerja sebagai pembantu.

di Rumah sebuah keluarga yang luasnya yang lebih sempit dari rumah ikem.

Lihat kehebatan Ikem?


Ikem bekerja sebagai pembantu dengan sepenuh hati.

Ikem hampir tidak pernah mengeluh.

Dengan bekerja sebagai seorang pembantu,

Ikem telah sanggup membuang rasa gengsi dari dirinya

Satu keistimewaan yang tidak dimiliki hampir

seluruh manusia di dunia ini

Ikem tidak peduli akan gengsi.

Mengagumkan bukan?



Ikem bekerja dengan sangat baik.

Sejumlah keringanan tidak membuat Ikem menjadi lengah

Ikem selalu melaksanakan tugasnya.

Seorang anak di rumah tempat Ikem bekerja,

hampir tidak pernah menyuruh Ikem

Karena memang kurang suka dilayani.

Risih, begitulah.


Tapi Ikem tidak pernah berhenti menawarkan untuk melayani.

Ikem tidak pernah alpa menanyakan: "mau sarapan apa?"

Meski setiap hari, ikem selalu mendapat jawaban yang sama:
"gampang mba..nanti saya buat sendiri ya.."

Ikem pun bukan orang bodoh.

Dia hafal akan kebiasaan orang-orang disekitarnya.

Tapi ikem tidak pernah lupa menawarkan kebaikannya.

Ikem tidak pernah memanfaatkan keadaan

Ikem selalu jujur dan sadar akan tugas-tugas-nya

Ikem telah menunjukkan pelajaran penting bagi dunia.

Sudah sepatutnya Ikem menjadi contoh bagi seluruh pekerja.

Terutama bagi mereka yang tidak jujur.

Ikem mengajarkan:

Keringanan, kenyamanan tidak seharusnya membuat kita lengah

apalagi lupa akan tugas-tugas utama kita

Mungkin sikap ini hanya dimiliki oleh seorang Ikem.

Hebat bukan?



Ikem tidak hanya mengagumkan

Ikem juga seorang guru yang kaya pelajaran hidup

Pada suatu hari,

seorang anak membuang kosmetik-kosmetik ibunya yang sudah habis

tidak terpakai.

sang anak pun melempar begitu saja sekumpulan kosmetik ke tempat sampah

Tiba-tiba Ikem bertanya: “Buang Apa?”
Si anak bodoh menjawab; “Kosmetik gak kepake mba..”

Ikem pun berkata: ”eh jangan dibuang!”

Ikem pun mengais-ngais sampah satu persatu

mencari kosmetik yang terbuang

Si anak terpana diliputi perasaan bersalah

Ikem akhirnya menemukan barang yang di-ingin-kan nya

Kosmetik-kosmetik bekas itu dibukanya dengan senyum

Ikem pun berkata: ”Masih ada kok dikit! Buat Mba’ aja ya!”

Sang anak mengangguk sedih.

Namun Ia bersyukur, menyadari Ikem telah mengajarkan dirinya satu hal penting.

Hari itu, untuk pertama kalinya

Sang anak belajar untuk tidak menganggap remeh segala sesuatu yang ada di dunia ini

hingga hal terkecil sekalipun.

Karena sesuatu yang tidak bermakna baginya bisa jadi sangat bernilai bagi orang lain.

Sebuah pelajaran berharga yang didapatkannya

dari

Seorang Ikem.

Salah satu perempuan paling mengagumkan di dunia.



-7 Maret 2007 -

No comments:

Post a Comment