Thursday, January 28, 2010

Perempuan sejati?


Beberapa hari yang lalu,
saya melihat teman saya di tag dalam sebuah note,
Note itu di post oleh seorang laki-laki.
Judulnya saya lupa.
Kira-kira "Mencari Perempuan sejati".

Isinya? He...
Isinya adalah keluhan seorang anak lelaki.
Seorang anak lelaki yang mengeluh pada ibunya karena tidak kunjung menemukan perempuan yang baik.
Seorang perempuan sejati.

Lalu ibunya pun menasehati dan berkata: "percuma kamu mencari perempuan sejati, jaman sekarang sudah tidak ada lagi perempuan sejati!"

Begitu kata sang Ibu!
Anaknya lantas bertanya: Kenapa?

Sang Ibu lantas menyebutkan sejumlah kriteria yang "BAIK"

Membuat saya berdecak.
Karena memang saya tidak pernah menemukan perempuan "sebaik" itu.

Membuat saya tergelak,
karena ada kalimat berbunyi seperti ini: "Nak, perempuan sejati itu sudah habis! perempuan jaman sekarang mana ada yang mau mencuci celana dalam suaminya"

Perempuan sejati = Mencuci celana dalam laki-laki?

HaHaHa.

Saya tertawa seketika.
Karena saya teringat pengalaman mencuci celana dalam pria.
Hahaha

Dulu, saya pernah beberapa kali mencuci celana dalam Bapak dan Kakak Lelaki saya.

Bukan kemauan sendiri.
Tapi tidak punya pilihan lain.
Disuruh Mama.
Haha.

Setiap pembantu saya tidak masuk,
Ibu saya akan mudah marah,
Karena mendadak pekerjaan rumah tangga jadi menumpuk.
salah satunya mencuci,

Kata ibu saya: "mencuci itu pekerjaan paling berat"
saya pun seringkali dimarahinya kalau tidak membantu.

Ketika ibu saya mulai mencuci, Ia pun akan meminta saya membantunya mencuci.

Setiap kali ibu saya mencuci,
maka rumah saya akan penuh dengan ember-ember.
Ketika Ia mulai memanggil saya.
Cuma Ada satu ember yang selalu menjadi incaran saya.
Tidak lain tidak bukan adalah ember celana dalam.
Hiahaha.

Jujur, saya paling suka membantu mencuci celana dalam.
Termasuk mencuci celana dalam Bapak dan kakak saya.

Bukan apa-apa.
celana dalam itu kecil dan ringan.
Tidak lebar seperti mencuci seprai atau kemeja kerja Bapak saya.
Tidak berat seperti mencuci handuk atau celana jeans atau celana kerja bapak saya.

Mencuci celana dalam itu paling mudah :P

Perempuan sejatikah saya?
Tentu saja bukan.
Saya tidak mencuci dengan inisiatif sendiri.
Cuma membantu.

Ibu saya lah yang mencuci.
Perempuan sejati kah dia?
Tidak juga.

Ibu saya mencuci karena pembantu kami tidak datang.
Itu pun dia mencuci dengan marah-marah dan meminta bantuan saya.

karena biasanya pembantu lah yang mencuci seluruh pakaian kotor di rumah kami.
Lantas, sang pembantu kah sang perempuan sejati?

Bisa jadi.
Tapi dia mencuci karena dibayar.
Pekerjaannya memang mencuci.

Ketika dia absen bekerja,
Ibu saya pun mengerjakan pekerjaannya: MENCUCI!

saya pun ikut mencuci tumpukan pakaian.
Termasuk celana dalam laki-laki.

Tinggal Rendam, Kucek atau sikat, lalu Bilas hingga BERSIH!
Begitulah sejatinya cara mencuci. Hehe

Saya pun yakin,
Kakak saya pasti pernah pula ikut membantu mencuci tumpukan celana dalam,
Termasuk celana dalam perempuan.
Hahaha

Lelaki sejati kah dia?


HaHaHa


***

Itu namanya kami semua malas sejati! :P

Saya pun semakin yakin tulisan yang baca itu pasti karya lelaki!
Bukan nasehat seorang Ibu.

Karena seorang Ibu tidak berkhayal hingga urusan celana dalam!
Itu pasti tulisan Laki-Laki 'sejati'! :P




***



PS: Meski kakak saya ngomel ketika ia harus membantu mencuci celana dalam ibu dan adik-adiknya, saya yakin dia Ikhlas. He..

Saya pun ikhlas ketika mencuci celana dalam dia. Nah itu namanya, kami saling menyayangi sejati.. Hihihi

No comments:

Post a Comment